Mendaki Gunung di Busan Korea Selatan (배산)

~ Hallo ~

Hari Minggu datang lagi, cepet banget rasanya ya tiba-tiba sudah hari minggu lagi. Kali ini aku diajak suami untuk mendaki Gunung di Busan, Korea Selatan. Aku tidak tahu ya itu namanya gunung atau bukit. Menurut aku itu bukit, karena setelah sampai diatas aku tidak menemukan kawah. Tapi dalam bahasa korea namanya 배산, 산 sendiri artinya gunung. Jadi aku ngikut aja deh panggil itu gunung, dari pada salah. Heheh

Letak 배산 ini ada di belakang rumah kita, dan ini pertama kalinya aku dan suami mencoba mendaki gunung di Busan (배산) tersebut. Awalnya kita tidak ada rencana buat pergi kesana, tapi tiba-tiba muncul aja di pikiran suami. Bekal yang aku bawa didalam tas cuma Air Minum saja dan tanpa pikir panjang kita langsung berangkat.

Sebelum mendaki gunung, kita menaiki jalan beraspal dan beberapa tangga, disitu aku sudah merasa capek dan tidak ingin melanjutkan, tapi karena suami meminta aku untuk terus kuat dan olahraga, oke aku lanjutkan perjalanan. Sebenarnya aku tidak suka mendaki, tapi kalau tidak begini bagaimana tahu keindahan alam di dunia ini. Jadi harus semangat.

Pertama kali kita masuk, kita menemukan bendera kuning bertuliskan huruf Korea 산불조심. Kapan kita pergi kesini tidak boleh merokok dan menyalakan api. Karena apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tidak hanya membahayakan diri kita sendiri, tapi membahayakan dan merugikan orang lain juga.

Akhirnya aku pun mulai naik ke Gunung (배산), pertamanya takut banget dan sempat pusing karena lihat kebawah. Jadi takut kalau jatuh, aku duduk dulu sebentar sampai pusingnya sedikit hilang. Setelah itu aku lanjutkan perjalanan.

Dan ternyata tidak hanya aku dan suami yang naik ke gunung ini, banyak orang lain juga yang olahraga di gunung di Busan ini,  dari yang muda sampai nenek kakek juga ada. Aku jadi semangat dan tidak mau kalah dengan nenek kakek, bagaimanapun aku lebih muda, seharusnya tenaga aku lebih kuat dibandingkan mereka. Tapi kadang memang usia tidak menjamin kekuatan ya, orang yang lebih sering olahraga lebih kuat, dibandingkan dia yang jarang berolahraga.

Dan aku kaget diatas gunung ada alat-alat Olahraga yang menurut aku lengkap banget. Jadi kalau pengen olahraga tinggal naik ke gunung belakang rumah ini lagi, tidak perlu pergi ke Fitness Center. Karena pergi ke Fitness Center kita harus membayar, sedangkan jika kita pergi kesini gratis dan bisa berolahgara sepuasnya sambil menghirup udara segar. Tapi memang di Korea, beberapa kali aku menemukan alat-alat olahraga di setiap taman-taman. Jadi tidak sulit untuk orang-orang di Korea berolahraga. Wajarkan kalau umur mereka lama dan walaupun sudah berumur banyak, nenek kakek disini kebanyakan masih sehat, kuat dan bisa bepergian sendiri.

Di tempat yang ada banyak alat olahraga ini ada dipertengahan gunung, jadi setelah aku berhenti sejenak, aku kembali naik sampai keujung gunung. Penasaran juga ada apa di atas gunung.

Dan Waw setelah sampai diatas gunung ada bebatuan besar yang indah, disitu kita bisa melihat pemandangan Kota Busan dari atas gunung yang indah sekali. Ada sedikit bunga yang bermekaran, menandakan musim semi akan datang cepat. Dan tak lupa aku mengabadikan foto dengan suami tercinta. 

Setelah kita puas menikmati keindahan Kota Busan dari atas, kita kembali turun. Sampai di pertengahan gunung kita berhenti lagi dan mencoba alat olahraga disana. Sangat menyenangkan ternyata bisa jalan-jalan sekaligus berolahraga.

Lalu kita kembali turun lagi dengan memilih jalan yang berbeda dengan yang kita sudah lewati. Dan tidak salah pilih jalan, aku senang bisa melihat tumbuhan yang cantik dan pemandangan dibawahnya yang cantik juga.

Disini kita tidak perlu takut tersesat, karena ada papan petunjuk, dan banyak orang juga yang tertarik berolahraga disini. Jadi tidak perlu khawatir, mendaki di gunung busan (배산) menyenangkan dan aman. Oh iya, di gunung ini aku juga menemukan  beberapa gundukan pasir yang ternyata itu untuk menguburkan orang yang telah meninggal. Pada jaman dahulu, memang orang Korea yang telah meninggal dikuburkan gunung-gunung, mengingat tidak adanya lahan luas untuk dijadikan pemakaman umum.

Seiring berkembangnya jaman, Orang Korea lebih memilih cara dikremasi atau dibakar. Dan abunya disimpan disuatu rumah atau apartemen khusus untuk menyimpan semua abu orang-orang Korea yang telah meninggal. Karena menurut mereka, itu lebih simple. Tapi untuk mendapat tempat penyimpanan abu, harus membayar seperti halnya menyewa apartemen. Untuk biaya berapa dan lebih jelasnya sometimes ya, aku bakal share. Artikel aku kali ini cukup sampai disini.

~ Bye ~