Sssttttt … Jaman sekarang banyak sekali modus-modus penipuan. Entah itu penipuan kepada pembeli ataupun penipuan kepada penjual. Salah satu penjual yang hampir tertipu adalah saya. Saya punya akun toko di aplikasi OLX dan Carousell, di akun kedua itu saya menjual barang-barang bekas yang ada dirumah. Modus pertama yang saya temukan di OLX, penipu itu mengirim pesan seperti dibawah ini. Si penipu mengirimkan LINK dan dia berkata wajib memverifikasi dengan menyalin tautan yang dia kirimkan dan mengancam jika tidak memverifikasi, akun OLX saya akan di Blokir. Beruntungnya saya belum sempat mengklik atau menyalin LINK tersebut. Dihari yang sama saya mendapat pesan yang sama dari akun OLX yang berbeda tapi dengan link yang sama. Karena saya merasa pesan itu mencurigakan, saya memang tidak menanggapi pesan tersebut. Tidak lama kemudian, ada notifikasi dari OLX kalau saya sedang berkomunikasi dengan orang yang mencurigakan. Dan pihak OLX sudah menghapus pengguna tersebut. Saya ras...
안녕하세요
Kali ini aku mau share prosesku menikah dengan suami aku (Orang Korea). Aku share berdasarkan pengalaman aku sendiri, walaupun ada kekeliruan proses, tapi bersyukur banget sekarang sudah selesai. Pertama aku hanya ikut suami yang bicara hanya perlu Surat Keterangan Belum Menikah, Kartu Keluarga (Asli) dan Akta Kelahiran (Asli) untuk menikah di Korea. Jadi aku hanya menyiapkan 3 dokumen itu untuk aku bawa ke Korea. Setelah 5 hari di Korea aku dan suami pergi ke Guchong, kalau menurut aku itu semacam Kantor Catatan Sipilnya Korea, untuk Lapor Menikah.
Ini dia 구청 (Guchong) di Busan, Dokumen yang aku bawa seperti yang udah aku sebutin diatas, Kartu Keluarga (ASLI), Akta Kelahiran (ASLI), dan Surat Keterangan Belum Menikah (ASLI), sedangkan untuk suami cukup bawa Identitas Card Nasional.
Setelah masuk ke dalam, masuk lurus saja tidak perlu naik eskalator, karena pelayanan pernikahan ada di lantai 1, langsung datang ke meja yang bertuliskan 가족 등록신고 서 (Formulir Pendaftaran Keluarga) dan ambil formulir yang tulisannya 혼인 (Pernikahan). Setelah ambil Formulir bisa langsung diisi disitu.
Untuk surat keterangan belum menikah tidak perlu diterjemahkan Bahasa Inggris, karena yang akan diminta asli Bahasa Indonesia dan Terjemahan Bahasa Korea. Waktu itu aku terjemahin Bahasa Inggris tapi enggak kepakai, suami diminta untuk menterjemahkan sendiri ke dalam Bahasa Korea, disana tersedia Komputer yang bisa digunakan untuk umum dan bisa langsung print. Karena aku datang tanpa saksi, sedangkan di formulir diperlukan nama dan tanda tangan saksi, aku kembali pulang dulu kerumah dengan membawa formulir-formulir yang perlu diisi. Saksi disini tidak harus ikut datang ke Guchong. Saksi bisa menulis dan tanda tangan dari rumah saja.
Dan setelah semua Formulir terisi, aku kembali lagi ke Guchong. Dan akhirnya dari guchong bicara aku dan suami bisa datang ke guchong lagi setelah 3 hari, untuk ambil akta nikah aku sekaligus kartu keluarga. Jadi kalau menikah di Korea hanya melapor di Guchong dengan membawa dokumen persyaratan dan 3 hari setelah pelaporan akta bisa diambil.
Setelah ambil akta nikah, aku telvon ke KBRI di Seoul, apakah perlu pernikahan saya di laporkan ke KBRI di Seoul. Pertama kali dari kedutaan bicara tidak perlu, tapi aku masih belum yakin, akhirnya suami telvon lagi dan ternyata jawabannya benar berbeda, lapor di KBRI di Seoul adalah HARUS. Untuk persyaratan pelaporan, salah satunya N1-N5, tapi pada saat itu aku sama sekali belum membuat N1-N5, pusingnya aku waktu itu. Akhirnya aku minta tolong orang rumah untuk membuatkan N1-N5 dan mengirimkan dokumen tersebut ke Korea. Aku kira membuat N1-N5 itu mudah, tapi ternyata ada saja halangannya, ketua lurah tidak mau tanda tangan apabila tidak ada surat rekomendasi dari Kedutaan Korea di Jakarta atau kalau sudah menikah dia minta akta nikah yang sudah diterjemahkan dengan tanda tangan KBRI. Tambah bingung dong aku.
Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk datang langsung ke KBRI di Seoul, jam pelayanan KBRI dari jam 09.00 - 17.00 Jadi aku jam 10 sampai di KBRI. Aku ceritakan semua kendala dan meminta solusi akan hal itu. KBRI mengatakan, mungkin dari kelurahan salah paham, mengira saya menikah di Indonesia. Membuat N1-N5 untuk menikah di Korea cukup surat pengantar dari RT, tidak perlu akta nikah korea diterjemahkan dengan Stampel KBRI dan tidak perlu Surat Pengantar dari Kedutaan Korea karena menikahnya di Korea, bukan di Indonesia. Setelah saya dapat penjelasan dari KBRI, sayapun langsung menghubungi kelurahan, untung aku punya nomer kepala lurah desa aku. Aku jelasin prosedur yang benar, barulah dia paham dan mau menandatangani N1-N5. Disini ada kesalahpahaman dari Lurah dan KUA mengira aku akan menikah lagi di Indonesia. Masalah N1-N5 pun selesai, tinggal menunggu dokumen itu sampai di Korea. Setelah dari KBRI, karena salah satu syarat pelaporan nikah akta nikah dan kartu keluarga harus terjemahan Bahasa Inggris, jadi aku dan suami pergi ke Notaris.
Dan ini dia akta nikah dan kartu keluarga aku yang sudah diterjemahin dalam Bahasa Inggris di Notaris. Notaris yang aku pakai ada di Seoul dekat dari KBRI. Eh, tapi kalau jalan kaki jauh banget. Heheh .... Namanya Park Jong Cheil Notary Public Office, alamatnya ada di 206-1, 2F (Gyeonji-dong, Daeseong Skyrex) 95 Sambong-ro, Jongno-gu, Seoul 03150, Korea. Aku masukin dokumen hari jumat, hari senin sudah jadi dan dikirim ke alamat aku. Jadi nggak perlu datang lagi ke Notaris buat ambil dokumen itu.
Dokumen-dokumen yang dibawa untuk pelaporan nikah Korea ke KBRI :
1. Surat Keterangan telah menikah ASLI dari Instansi yang menikahkan
2. Bila menikah dengan WNA Korea diperlukan surat keterangan telah menikah Pemerintah Korea yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris dan telah dilegalisasi oleh Notaris
3. Fotocopy Passpor / SPLP yang masih berlaku
4. Fotocopy Akte Kelahiran
5. Surat Keterangan belum pernah menikah / sudah menikah dengan bukti surat cerai yang diketahui oleh Kantor Kelurahan di Indonesia
6. Model N1 : Surat Keterangan untuk Menikah (Asli)
7. Model N2 : Surat Keterangan asal usul (Asli)
8. Model N3 : Surat Persetujuan Mempelai (Asli)
9. Model N4 : Surat Keterangan tentang Orang Tua (Asli) dan Foto Copy KTP
10. Model N5 : Surat Izin Orang Tua (Asli)
11. Bagi yang telah dengan WNA mengisi formulir untuk menikah dan melampirkan data suami sebagai berikut :
- Family Cencus Register (Kartu Keluarga Korea) yang telah diterjemahkan Bahasa Inggris dan telah disahkan oleh Notaris
- Fotocopy Passport warga negara yang bersangkutan dan Fotocopy Kartu Identitas dari Pemerintah Korea
Setelah N1-N5 sampai di korea dan dokumen semua lengkap, aku pergi ke KBRI di Seoul lagi, waktu itu aku nggak pakai nomer antrian, langsung datang ke counter nomer 2 dan langsung dilayani karena memang dokumen aku sudah lengkap.
Ketika pelaporan akan diminta mengisi formulir pelaporan nikah, disitu hanya menuliskan nama suami istri dan orang tua masing-masing berikut tempat tinggal.
Surat keterangan dari KBRI bisa jadi hari itu juga, aku datang jam 10 pagi, jam 2 siang sudah jadi. Dan diatas itu adalah surat keterangan dari KBRI yang nantinya bisa digunakan untuk pelaporan nikah di Indonesia setelah aku pulang. Untuk pelaporan nikah 30 hari setelah kepulangan ke Indonesia. Apabila pelaporan nikah lebih dari 30 hari akan dikenakan denda. Apabila sudah mendapat surat dari KBRI, itu adalah proses terakhir di Korea. Hanya di Korea ya, belum di Indonesia. Jadi setelah menikah di Korea, harus lapor pernikahan di Catatan Sipil Indonesia juga sesuai dengan Kota tinggal. Supaya pernikahan bisa diakui di Kedua Negara.
Dokumen yang harus dibawa ketika pelaporan nikah Luar Negeri di Indonesia sebagai berikut :
1. Surat Pengantar dari Lurah untuk Pelaporan Nikah Luar Negeri
2. Mengisi Formulir yang diberi oleh Catatan Sipil
3. Surat Keterangan Perkawinan dari KBRI Seoul
4. Foto Copy Akta Nikah Korea dan yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia
5. Foto Copy Kartu Keluarga dari Suami dan Istri (WNA harus diterjemahkan Bahasa Indonesia)
6. Foto Copy Akta Kelahiran Suami dan Istri (WNA harus diterjemahkan Bahasa Indonesia)
7. Foto Copy Identitas Card Suami dan Istri (WNA harus diterjemahkan Bahasa Indonesia)
8. Foto Copy Passport ( Suami dan Istri )
9. Foto Berdampingan 4x6 dengan latar belakang berwarna merah sebanyak 6 lembar
Nah itu adalah persyaratan dokumen yang harus disiapkan ketika akan melapor di Catatan Sipil Indonesia. Disini aku masih berurusan lagi dengan Lurah, Ribet lagi deh ketika aku minta surat pengantar, dibilang aku harus lapor di KUA bukan di Catatan Sipil karena agama aku Islam. Disuruh deh aku ke KUA, akupun datang ke KUA, KUA menyarankan untuk menikah lagi dan untuk pencatatan nikah hanya di tulis keterangan sudah melapor di KUA di Akta Nikah Korea, tidak bisa memberikan Buku Nikah dan Surat Keterangan Tanda Bukti Pelaporan Perkawinan WNI di Luar Negeri. Nah gimana dong, bingung lagi kan aku ... Padahal nantinya aku butuh Surat Keterangan Pelaporan Perkawinan dari Indonesia untuk membuat Visa tinggal di Korea (Visa F6). Aku televon Dinas Catatan Sipil, bagaimana proses yang benar, dari Catatan Sipil pun mengatakan pernikahan di Luar Negeri seharusnya di laporkan ke Catatan Sipil, bukan KUA, karena Surat Keterangan yang diakui International adalah Surat Keterangan dari Catatan Sipil. Akhirnya aku minta tolong orang tua aku, dan ternyata orang tua aku punya teman yang bekerja di Dinas Catatan Sipil, kebetulan juga petugas pengurus pernikahan tetangga sendiri, jadi dengan bantuan mereka, dipermudahlah aku tanpa Surat Pengantar dari Lurah langsung bisa di Catatkan di Catatan Sipil Indonesia.
Dan ini dia Surat Keterangan Bukti Pelaporan Nikah di Luar Negeri aku. Seneng banget deh, akhirnya semua bisa selesai dengan tepat waktu. Begitulah proses yang aku jalananin kemarin, ada juga orang Indonesia yang menikah dengan orang korea di Korea dan akad nikah lagi di KUA, tapi untuk pelaporan tetap di Catatan Sipil, disitu dia cerita Kepala KUA memang mau membantu untuk akad nikah saja dan memberikan surat pengantar untuk pelaporan pernikahan Luar Negeri dia di Disdukcapil. Jadi disini mungkin tergantung dari KUA nya yang penting point disini kalau nikah di Luar harus lapor di Catatan Sipil. Atau kadang ada KUA yang berani mengeluarkan Surat Keterangan Pelaporan Nikah Luar Negeri, tapi Surat dari KUA harus dilegalisasi dulu sebelum dibawa ke Luar Negeri, dengan aplikasi online ke Direktorat Perdata Kementerian Hukum dan HAM kemudian dibawa ke Konsuler Kementerian Luar Negeri barulah ke Kedubes. Nah, pilih proses yang mana terserah dari masing-masing yang menjalani.
Sedikit Tips dari Saya :
1. Bawa Akta Kelahiran (Asli), Kartu Keluarga (Asli), Surat Keterangan Belum Menikah Bahasa Indonesia dan yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Korea untuk pelaporan ke Guchong.
2. Sebelum berangkat ke Korea, persiapkan dahulu N1-N5 dari Kelurahan, cukup bicara minta N1-N5 untuk menikah di Luar Negeri.
3. Lebih baik sebelum Lapor Nikah di Guchong, datang terlebih dahulu ke KBRI Seoul untuk mendapat Affidavit. Walaupun tanpa Affidavit dari KBRI, bisa langsung daftar nikah di Guchong, tapi lebih baik ikutin prosedur yang benar. (Kalau aku bukannya enggak ngikutin prosedur, tapi memang enggak tau, hehhe)
4. Untuk pelaporan nikah di Luar Negeri tetap harus di Catatan Sipil. Apabila ingin menikah lagi secara Agama Islam bisa dengan Menikah SIRI (Bukan Melalui KUA)
5. Sebelum datang ke Catatan Sipil Indonesia, Terjemahkan terlebih dahulu Akta Nikah, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, dan Identitas Card WNA di penerjemah tersumpah (kalau aku di UNS). Minta surat pengantar Lurah dan menyiapkan dokumen yang lain, biar datang ke Catatan Sipil tinggal isi Formulir saja.
6. Apabila tidak ingin Properti yang dipunya menjadi milik negara setelah menikah dengan WNA, sebaiknya membuat perjanjian Pisah Harta. Kalaupun tidak membuat Perjanjian pisah harta, sebaiknya menjual properti tersebut (Kalau aku bikin di Notaris)
Nah cukup itu tips dari aku, jadi begitulah proses menikah aku dengan suami. Cukup rumit tapi dengan kesabaran, semua selesai dengan baik.
Semoga Bermanfaat ...
Update Juli 2020 :
Sebelum ke Guchong tidak diwajibkan dulu datang KBRI untuk affidavit, karena peraturan sudah berubah sehubungan dengan Corona Virus, tapi untuk pastinya silahkan menelefon langsung KBRI Seoul ya ^^
Ka terus gimana untuk dapetin buku nikah nya ???
ReplyDeleteSudah saya jawab melalui DM kaka di Instagram ya ^^
DeleteKalau melaporkan pernikahan di KBRI apakah bisa diwakilkan?
ReplyDeleteKalau ini saya kurang tau ka, silahkan menanyakan langsung pihak KBRI. Yang jelas kemarin saya datang berdua dengan suami.
DeleteKak waktu qt akan ke korea, dokumen qt terjemahkan dlu ya kak? Untuk akta dan kartu keluarganya, boleh info kira2 d trjmjhkanya dmana? Boleh kirim email kaka
ReplyDeleteUntuk akta dan lain lain yang diperlukan oleh KBRI dari Indonesia tidak perlu diterjemahkan ka. Karena orang KBRI orang Indonesia juga, jadi mengerti Bahasa Indonesia. Yang perlu diterjemahkan dalam B. Inggris Dokumen yang didapat dari Korea, seperti kartu keluarga korea dan surat nikah dari korea. Waktu itu saya terjemahkan di salah satu Notaris di Seoul. Email saya patriciaardhiani123@gmail.com
DeleteAduhhh pusing banget baru baca doang jg gmn jalaninya ..
ReplyDeleteBtw aku planning nikah di indonesia dulu baru nikah di korea ..
Nah minta saran lebih baik nikah di indonesia dlu apa di korea dlu .. ?????
Tergantung kesepakatan pasangan aja ka , menurut saya di Indo ataupun di Korea dulu sama aja .
DeleteKalo nikah di indo dulu apakah nanti prosesnya sama aja saat ingin mendaftar nikah di koreanya ka?
DeleteSYARAT PELAPORAN PERNIKAHAN DI KEDUTAAN KOREA SELATAN
DeletePasangan yang bersangkutan HARUS datang bersama ke kantor konsuler kedutaan Korea
1. Mengisi formulir 1 lembar
2. Membawa Buku Nikah atau Akta Pernikahan ASLI
3. Membawa fotokopi buku nikah atau akta pernikahan yang sudah dilegalisir oleh KUA/Kantor catatan Sipil yang mengeluarkan dokumen tersebut
4. Buku nikah atau akta nikah HARUS diterjemahkan ke dalam bahasa Korea < nama atau alamat dan bagian yang tidak bisa diterjemahkan harus ditulis ke dalam huruf hangeul sesuai cara baca>
5. Membawa fotokopi Kartu Keluarga Indonesia
6. Kartu Keluarga Indonesia HARUS diterjemahkan ke dalam bahasa Korea
7. Kartu Keluarga Korea
8. Paspor suami dan istri
*terjemahan ke dalam bahasa Korea boleh minta tolong pasangannya orang Korea untuk tulis atau ketik.
Klo berkenan minta IG nya kak ..
ReplyDeletemau nanya lebih banyak jg plus but dapetin vissa mmng hrs test ya insyaallah tahun ini semoga lancar???
Semoga lancar ka" . Amin
DeleteIG saya patriciaardhiani
Kak, pas kaka ke korea pertama buat urus nikahnya pake visa yg apa? Mau tanya2... kami juga ada rencana nikah tahun ini... tapi aku rada bingung dan kebanyakan nikahnya di Indo.. baru ini nemu yg nikah dikorea, rencananya mau urusnya disana dulu soalnya.. makasih banyakk yaa kak
ReplyDeleteHallo ka ,
DeleteKetika saya urus nikah di Korea saya pakai visa wisata.
halo kak, itu visa c3 ya?
DeleteThanks infonya. Oiya bicara persiapan pernikahan, ada juga loh hal penting yang harus dibicarakan dengan pasangan sebelum membina bahtera rumah tangga. Tentu saja terkait keuangan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya konflik di kemudian hari. Cek disini ya man teman: Penting, masalah keuangan yang harus dibicarakan dengan pasangan sebelum menikah
ReplyDeletehi, boleh nanya gak ya.. hehe lapor nikah di indo itu harus kekedutaan korea selatan yg di jakarta? atau hanya lapor nikah dikantor catatan sipil yg di domisilinya? dan kedua org atau satu org pergi lapor? maaf bnyak pertanyaan krn kurang paham. dan mohon balasannya. thanks
ReplyDeleteKalau nikah pertama dilakukan di Korea, lapor pernikahan tersebut hanya di Catatan Sipil. Kalau keduanya harus datang atau tidak saya kurang tahu ka, yg pasti kemarin saya datang berdua.
Deleteok kak.thanks
Deleteoh ya kak, nikah di korea dulu itu prosesnya gimana ya?
karena mau liad prosesnya sama atau gak saja. hehe
DeleteTolong dibaca dulu blog saya diatas, terimakasih
DeleteMaaf mau bantu jawab.. Kalau lapor nikah di catatan sipil tidak hrs dtg berdua.. Salah satu saja yg melaporkan bisa.. Kemarin saya jg lapornya dtg sendiri
Deletehi! mau tanya untuk pengajuan dokumen ke guchong, apakah dokumen Surat Keterangan Belum Menikah, Kartu Keluarga (Asli) dan Akta Kelahiran (Asli) harus di terjemahkan menggunakan bahasa korea juga? atau hanya bawa yang asli dengan bahasa indonesia? mohon informasinya yaa. thankyouuu
ReplyDeleteWaktu itu Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran tidak saya terjemahkan. Tapi untuk Surat Keterangan Belum Menikah diterjemahkan B.Korea oleh Suami saya sendiri.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIG saya patriciaardhiani ka ^^
Deletehalo ka! aku mau tanya dong berarti sekarang nationality kaka tetep sebagai WNI atau ikut suami ya ka? terus kalo tetap sebagai WNI, kartu keluarga kaka dan suami gimana? apakah nama suami bisa dimasukkan ke KK walaupun suami bukan WNI?
ReplyDeleteterimakasih ka!
Saya masih WNI ka , saat ini saya hanya ada KK korea , untuk KK indonya saya masih ikut ortu , hanya statusnya diganti "kawin" . Saat inipun sudah ada baby , tapi saya belum urus lagi KK Indo.
Deletehalo kak..
ReplyDeleteaku boleh tau ig nya engga? ada beberapa hal yang mau aku tanyain.. :)
IG : patriciaardhiani ^^
DeleteKak mau nanya dokumen ygdi butuhkan buat nikahdi Indonesia apa aja ya
ReplyDeleteHi.. Mau tanya dong sewaktu urus surat N1-N5nya selain identitas kita, perlu pakai ktp- kk - passpor pasangan korea juga ngk ya? Makasih sebelumnya..
ReplyDeleteAlhamdulillah hari ini surat pelaporan nikah dari kbri sudah ditangan. 🙏🏻😊 terima kasih kak berkat tulisan kakak yang penuh informasi 🙏🏻😊, (terima kasih selalu jawab pertanyaan aku yang penuh ketidak tahuan ini di ig kakak) . aku datang jam 9 langsung dilayani terus di beri pilihan, mau diambil tapi nunggu atau di kirim pos aja. karena kalo di kirim via pos aku dan suami jadi makin kepikiran, akhirnya aku tunggu sampai jam 2 ( pengambilan di pos security). Selama corona kbri melayani dari pukul 9 -12 saja.
ReplyDeleteP.S. semangat untuk semuanya ^^
hi kak, guchong itu termasuk seperti city hall ya?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletehalo Patricia, salam kenal, aku Tarie, aku ada rencana mau menikah di Korea Des 2020 ini, tapi aku masih bingung apakah bisa kesana atau tidak dalam kondisi pandemi saat ini. Apakah Patricia bisa info aku, misalnya bisa, menggunakan visa apa? karena aku kesana hanya menikah saja, kemudian kembali lagi ke Indo. Untuk calon suami juga begitu.. tapi saat ini dia sudah lebih dulu berangkat, aku masih menyiapkan dokumen2 N1-N5. Mohon pencerahannya ya Patricia, terima kasih banyak ya..
ReplyDeleteHai kak, aku bantu jawab ya. Pakai visa turis ya. Karena nggak ada visa lain yg bisa dipakai selain visa turis kalau tujuannya menikah disana.
Deletehi tmn", kalau ada yg mau belajar kursus bhs korea dengan situasi sekarang..bisa belajar dengan kelas online di (GLA bali school), harga lg murah loh karena saya sudah daftar dan lagi tunggu org yg daftar lagi baru bisa mulai kelas onlinenya. jadi bantu share, agar cepat mulai kelasnya. tq^^
ReplyDeleteBoleh tlg di wa no hp utk kursus online nya tau ig nya.tks
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteignya : gla_bali.
Deleteklo ga ada untuk group yg online class, kakak bs les yg online class private. krn sy juga les dr sana. situasi corona, aman juga.
halo semuanya , ada gak ya yg nikahnya di korea dulu gak ya? katanya mengajukan visa f6 harus ada akta perkawinan indonesia. tapi katanya nikahnya di korea dulu itu, hanya lapor nikah di indo saja jadi gak ada dapat akta nikah. itu benar gak ya? dan jadi surat apa aja untuk membuktikan pernikahan sah dr kedua negara untuk apply visa f6? mohon balasannya terimakasih.
ReplyDeleteHalo, aq mau bantu jawab y.... Betul, pengajuan visa f6 harus ada surat nikah dari 2 negara.. Lapor nikah di Indonesia, di catatan sipil pasti dapat akta nikah
Deletepasti dapat akta nikah?
Deleteapakah tergantung agamanya ya? atau kog bisa ya? karena katanya hanya dapat surat tanda bukti laporan perkawinan dari kantor catatan sipil. yg sama seperti contoh yg kakak patricia itu. terimakasih.
Hallo, saya hanya punya Surat Lapor Nikah dari Catatan Sipil seperti yang saya tulis di blog saya. Tidak punya Akta Nikah Indonesia. Tapi saya bisa tinggal di Korea dengan Visa F6, jadi artinya bikin F6 tidak harus ada Akte Indonesia kalau memang menikahnya di Korea dulu. Karna memang dari pengalaman saya Catatan Sipil tidak bisa kasih Akta Nikah melainkan hanya Surat Lapor Nikah. Lapor di KUA pun sama, mereka juga tidak bisa kasih Akta Nikah apabila menikah pertama di Korea. Kalau memang ada orang yang menikah pertama di Korea tapi bisa ambil Akta Nikah Indonesia juga, itu artinya orangnya beruntung. Yang pasti Surat Lapor Nikah Luar Negeri dari Catatan Sipil sudah bisa dipakai untuk bikin Visa F6. Semoga Membantu ^^
DeleteMakasih kak. Sangat membantu sekali jawaban nya. Minggu lalu aq baru dr dukcapil buat minta akta nikah tp dr dukcapil ga bisa ngasih akta nikah karna kami beda agama. Tp wktu aq tanya lg ke kbri seoul knp aq ga bisa mencatatkan pernikahanku di catatan sipil indonesia ternyata jawaban memang bukan untuk MENCATATKAN perkawinan luar negeri tapi MELAPORKAN Perkawinan Luar Negeri. InsyaAllah besok saya ke dukcapil lg. Mudah2an lancar.Aamiin🤲🤲
DeleteKk putri bisa sharing pengalamannya gak soalnya aku jg problem di dukcapil.nya ini, bisa minta instagram.nya gak kk
Deleteinfonya sangat membantu makasih kak
ReplyDeleteElever Media Indonesia
Ka surat bukti pelaporan nikah luar negeri dari catatan sipil itu fungsi nya sama kah dg akta nikah? Bisa untuk mengajukan visa f6?
ReplyDeleteIt’s, bisa ^^
DeleteIya, bisa ^^
DeleteHalo^^ thankyou banget yaa blognya membantu sekali!!
ReplyDeleteOia boleh gak aku tanya2? Aku skrg lg tinggal di korea sekolah s2 dan rencana mau menikah disini, setelah nikah disini kan ttp harus ke Kbri utk lapor supaya bisa dpt bukti pernikahan utk nantinya lapor ke catatan sipil di indo kan, pertanyaan saya boleh ga lapor di catatan sipilnya nanti? Saya baca hrs dlm 30 hari setelah kepulangan ke indonesia yah? Berarti bukan dlm 30 hari setelah surat dari Kbri nya diterbitkan kan? Karna saya rencana pulang indonesianya masih tahun depan. Thankyou in advance!! :))
Iya benar, 30hari setelah kepulangan ke Indonesia ya. Bukan 30 hari setelah surat dari KBRI diterbitkan. Semoga Lancar ^^
DeleteWah mantap nih informasinya lengkap banget, tapi sayangnya di korea yang good looking yang bisa sukses, apa harus oplas dulu aja ya baru cari cewek korea? 😂
ReplyDeletekak.. kebetulan aku ada rencana menikah dengan orang Korea juga tahun depan..
ReplyDeletejadi, aku bingung nih, mana yang harus dikerjakan dulu ? belajar bahasa di institut duluan atau menikah secara agama duluan atau menikah catatan sipil dulu ?
makasih sebelumnya kak..
Untuk visa f6 apakah harus sertakan sertifikat topik juga kak?
ReplyDeleteHalo kk put, kk ini kan saya kasus.nya sama kaya kakak ya, terus ini sy mau pelaporan nikah di dispenduk.nya, tp dukcapil tidak mau kk, harus di KUA katanya, btw kak ini kk ijab.nya di dimana ya dan suami ada surat keterangan muslim gak kk ?
ReplyDeleteKak mau tanya nih apakah avidavit korea itu wajib setahuku kalo kita daftar avidavit setatus kewarganegaraan indonesia kita hilang dan kita tidak bisa membeli properti di indonesia.... Tolong di jawab ya kak sangat penting untuk saya
ReplyDeleteMaaf mau tanya kak. Kalau akta yg dari guchong ga perlu keduanya ikut ambil kan ya cukup salah 1 saja? Mohon infonya kak. Terima kasih ya.
ReplyDelete