Hallo, kali ini aku mau share pengalaman aku ngurus barang kirimanku dari Korea yang sempat ditahan di Bea Cukai.
Karena Obat-obat persediaan dirumah sudah menipis, suamiku minta tolong ibunya untuk beli obat dan kirim ke Indonesia, sekalian kirim mainan untuk cucunya. Jadi obat-obatan yang dikirim adalah obat yang dijual di Apotik, seperti obat batuk, obat gatal karna digigit serangga, obat ruam popok, obat lambung untuk suami dan banyak lagi. Sebenernya suami aku udah nyuruh mertuaku buat beli obat yang kita perlu saja, tapi tau sendiri namanya orang tua khawatir anak cucu, dia beli banyak banget obat obat. Awalnya aku juga ga cari cari informasi syarat kirim obat dari Luar, jadi asal kirim aja.
Tanggal 20 Agustus kemarin, mertua pergi ke Kantor Pos dan kirim semua keperluan kita, obat dan mainan anak. Berat sekitar 11kg, total bayar 90.000won.
Setelah barang dikirim aku selalu cek status pengiriman, disitu tiba-tiba aku baca ada keterangan Barang Terkena Aturan Larangan / Pembatasan. Aku ga tau dong itu maksudnya gimana, jadi aku menghubungi bea cukai, disitu diarahkan untuk konsultasi melalui whatsapp BPOM.
BPOM menginformasikan bahwa sesuai peraturan yang berlaku, pemasukan obat penggunaan pribadi ke wilayah Indonesia dari Luar Negeri harus dilengkapi dengan resep dokter atau rekomendasi/keterangan dari RS untuk menunjukkan bahwa pasien memang memerlukan obat tersebut dari Luar Negeri. Jika memang tidak ada resep atau keterangan RS, pihak Bea Cukai tidak bisa merilis Obat-obat tersebut.
Setelah mengetahui hal ini mertua berusaha pergi ke RS di Korea untuk minta resep dokter dari obat-obatan yang sudah dikirim. Tapi dari RS tidak bisa memberikan itu, karena memang obat tersebut bebas diperjual belikan di apotik.
Tanggal 27 Agustus aku dapat kirimam dari Bea Cukai mengenai Surat Penetapan Larangan/Pembatasan Barang Kiriman.
Akhirnya aku dan suami nyerah gamau ambil pusing, datang langsung ke Bea Cukai Pasar Baru bermaksud untuk ambil barang kiriman yang bisa diambil selain obat. Tapi sampai disana aku diarahkan untuk mengisi formulir melalui website http://s.id/lartasbpom , disitu diperlukan :
Dokumen Lainnya/Others *
Harap mengunggah dokumen sebagai berikut/Please upload these documents : 1) KTP/Paspor, 2) NPWP, 3) Surat Kuasa*, 4) Resep dokter*, 5) Bukti pembelian/invoice*. Untuk menghindari kesalahan dalam proses verifikasi, mohon agar dokumen yang dilampirkan adalah dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Bila dokumen yang tidak dimaksud tidak tersedia, mohon sertakan penjelasan atas dokumen tersebut.
Nomer 2, 3, 4, 5 aku ga ada, jadi aku pikir bakal gabisa walaupun sudah tulis formulir, tapi kata si bapak yang tugas disana, gapapa dicoba dulu saja. Oke, awalnya aku bermaksud hanya mau ambil mainan anak, tapi berubah pikiran coba dulu isi formulir itu. Kita pun pulang dengan tangan kosong, karena kalau mau ambil mainan aja nantinya gabisa lagi ambil obatnya.
Akupun isi formulir, tanpa menyertakan dokumen nomer 2, 3, 4, 5 karna memang ga ada. Setelah aku kirim, besoknya langsung dapat balasan email seperti ini :
Disitu aku diminta untuk menjelaskan fungsi dan cara penggunaan beserta foto obat-obatan tersebut. Langsung hari itu juga suamiku bikin dan kukirim melalui email. Esoknya lagi dapet balesan email seperti ini :
Disitu aku diminta untuk melampirkan resep/rekomendasi dokter karena paket berisi obat-obatan. Baca balasan ini jujur aku sedikit kesel karena merasa dipermainkan. Waktu itu datang langsung ke bea cukai pasar baru katanya gapapa ga ada resep/rekomendasi dokter, tapi sekarang diminta lagi. Akhirnya aku jawab email dan mencoba tetap sopan dan sabar.
Dan esoknya aku dapet balesan emai lagi, disuruh melampirkan surat pernyataan diatas materai kalau Obat dan Suplemen tersebut adalah untuk penggunaan pribadi dan tidak untuk dipindahtangankan/
Hari itu juga aku langsung bikin surat pernyataan diatas materai dan kukirim lagi melalui email. Esoknya aku dapet balasan email seperti ini :
Disitu terdapat lampiran hasil konfirmasi BPOM terkait barang kiriman untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Aku kirimlah lampiran tersebut ke email bcpasarbaru@customs.go.id. Esoknya aku dapet balesan email, diminta untuk melampirkan Screenshoot order ( menampilkan Jenis, Jumlah dan Harga Barang) atas pembelian paket tersebut.
Ga ada dong aku, nota semua sudah dibuang sama mertuaku. Jadi aku jawab sejujurnya kalau memang notanya sudah terbuang dan minta solusi lain. Solusi yang ku dapat, aku diminta untuk mengisi surat pernyataan (terlampir) kemudian ditandatangani dengan membubuhkan materai 10000 lampirkan juga identitas diri Saudara (KTP/SIM/KITAS) dan NPWP agar kami dapat memprosesnya lebih lanjut dan menetapkan nilai pabean atas kiriman tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
Disini aku langsung isi surat pernyataan yang terlampir beserta materai dan hanya melampirkan KTP tanpa NPWP karna memang tidak punya NPWP. Esoknya aku dapet balesan email seperti ini :
Akhirnya dokomen dokumen yang diperlukan untuk pengambilan obat semua sudah selesai. Aku tinggal cek berkala pada website barang kiriman. www.beacukai.go.id/barangkiriman.
Saya mau tanya.klo sertifikat TOPIK yang dilampirkan apalah ada masa nya?
ReplyDelete(Sy pernah ujian TOPIK THN 2018)
Trimakasih,🙏
Hallo, Saya Kurang Tau Mengenai Itu ya Ka, Silahkan Tanyakan Langsung Kepada Pihak Terkait ^^
Delete